Immanuel Ebenezer, Pemberi Tiket Pahala Alternatif
- Aditya Permana
- Feb 2, 2019
- 3 min read

Tidak ada siapapun yang ingin dizalimi, kecuali jika ada orang yang memiliki keinginan mendapatkan pahala alternatif maka "kondisi terzalimi" adalah jawaban dari keinginan tersebut.
Dan bersyukurlah bagi umat manusia di zaman sekarang yang memiliki keinginan "nyeleneh" tersebut, karena perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan kesempatan agar informasi kita (bahkan yang paling pribadi sekalipun) bisa dinikmati oleh orang-orang di bagian Bumi yang lain. Yang itu berarti bahwa kemungkinan kita untuk dizalimi seperti misalkan difitnah atau dihina semakin besar, yang berdampak pada peluang untuk mendapatkan pahala secara gratis.
Ada banyak sekali contoh dari tindakan di dunia saat ini yang mungkin masuk ke dalam kategori kezaliman. Sebagai contoh adalah apa yang diutarakan oleh seorang manusia yang bernama Immanuel Ebenezer. Tindakannya pertama yang mungkin masuk ke dalam kategori kezaliman adalah tuduhannya kepada Fadli Zon di acara Dua Sisi yang disiarkan oleh Saluran Televisi TVOne (Link Youtube: https://youtu.be/bCIoM6djOK8)
Bagian yang saya pikir masuk kedalam tindakan fitnah adalah perkataanya terhadap Fadli Zon yang mengatakan bahwa "Kebiasaan anda (Fadli Zon) adalah menyampaikan berita bohong" diiringi dengan acungan jari kepada Fadli Zon ketika Fadli Zon menyampaikan data tentang pemotongan anggaran untuk pembelian alat pendeteksi bencana dini. Dalam kondisi ini, Immanuel Ebenezer melakukan tindakan dalam diskusi/adu argument yang masuk dalam kategori Logical Fallacy (Kecacatan Logika) Ad Hominem (Menyerang pribadi).
Padahal, banyak berita-berita online telah memberitakan hal tersebut (pemotongan anggaran pembelian alat pendeteksi bencana dini) seperti misalkan berikut :
1. BMKG : Anggaran Deteksi Bencana Pernah Dicoret https://www.republika.co.id/berita/nasional/news-analysis/18/12/25/pkaaiw430-bmkg-anggaran-deteksi-bencana-pernah-dicoret
2. Komisi V : Anggaran BMKG 2019 Dipotong Persulit Mitigasi Bencana https://tirto.id/komisi-v-anggaran-bmkg-2019-dipotong-persulit-mitigasi-bencana-dcAs
3. Disebut Potong Anggaran BMKG Hampir 50 Persen, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Nyawa Rakyat http://jatim.tribunnews.com/2018/10/04/disebut-potong-anggaran-bmkg-hampir-50-persen-pemerintah-dinilai-kurang-peduli-nyawa-rakyat
4. Anggaran BMKG Dipotong, Jokowi Dicap Tak Serius Soal Bencana https://www.cnnindonesia.com/nasional/20181231113321-32-357486/anggaran-bmkg-dipotong-jokowi-dicap-tak-serius-soal-bencana
5. Anggaran BMKG dan Basarnas Dipotong, Politisi Gerindra : Pemerintah Hanya Royal untuk Infrastruktur http://jatim.tribunnews.com/2018/10/27/anggaran-bmkg-dan-basarnas-dipotong-politisi-gerindra-pemerintah-hanya-royal-untuk-infrastruktur
Selamat untuk Fadli Zon, karena anda mungkin saja sudah mendapatkan tiket untuk mendapatkan pahala alternatif. Anda difitnah dengan tuduhan "Penyebar Hoaks" padahal anda memberikan data dari berita yang telah dipublish oleh media informasi mainstream.
Dan tidak usah berkecil hati untuk mereka yang belum mendapatkan tiket, terutama untuk orang-orang yang ikut dalam Aksi Reuni 212, karena ternyata Immanuel Ebenezer ini sangat sayang terhadap kalian dan saya. Dia mengatakan di Acara Berita yang disiarkan oleh INews bahwa mereka yang ikut Aksi Reuni 212 adalah "Penghamba Uang", (Link Youtube : https://youtu.be/3cTsZXBdHkI?list=PL2_o8NARFWB2qiKr9bqag4ZKerQAP7ffD)
Sebuah pernyataan yang sangat berani. Mengapa berani? karena dia mengatakan Wisatawan 212 dan kalimat yang dia sampaikan tidak merujuk kepada "Sebagian kecil" atau "Sebagian kelompok" melainkan Wisatawan 212, yang berarti adalah seluruh orang yang menyempatkan hadir untuk berkumpul di Aksi Reuni 212.
Ini fitnah, karena pernyataanya merujuk kepada seluruh orang yang menyempatkan hadir. Kemudian tidak memberikan data yang mendukung pernyataannya tersebut. Sebuah fitnah yang sangat keji bagi mereka yang mengeluarkan uang banyak untuk datang jauh-jauh dari luar Jakarta hanya untuk berkumpul dan menghadiri acara Aksi Reuni 212.
Pernyataanya Immanuel Ebenezer ini didasarkan kepada motif materialistik, bahwa orang melakukan sesuatu atas dasar materi (kebendaan) yang kebetulan pernyataanya merujuk kepada uang yang masuk kedalam materi fisik dan bukan materi non-fisik seperti status sosial, prestise, dsb. Dia mungkin tidak menyadari atau mengetahui, dan mungkin saja menolak untuk mempercayai kondisi di mana orang-orang rela mengeluarkan harta mereka untuk menghadiri Aksi Reuni 212 (Bahkan saya sendiri berhemat makan untuk mengumpulkan uang demi ikut Aksi Reuni 212).
Jadi intinya, orang yang bernama Immanuel Ebenezer ini adalah orang yang sangat "dermawan" karena dengan sukarela dan sukacita dia menawarkan tiket pahala alternatif kepada banyak orang, terutama orang-orang yang hadir di Aksi Reuni 212. Saya berharap Immanuel Ebenezer ini tetap jadi orang dermawan seperti sekarang hingga Allah Subhanallahu Ta'ala mengizinkan dia untuk bertemu dengan-Nya, bahkan mungkin disegerakan. :)
Comments