top of page

Ferdinand de Saussure - Sistem Tanda

  • Writer: Aditya Permana
    Aditya Permana
  • May 13, 2019
  • 4 min read

Ferdinand de Saussure merupakan seorang tokoh yang berasal dari Swiss dan dikenal sebagai "Bapak Linguistik Modern dan Semiotika" atas karyanya yang berjudul Cours de linguistique générale (Inggris : Course in General Linguistics).


Walaupun karyanya secara umum merupakan pembahasan mengenai linguistik, namun karyanya menjadi inspirasi bagi tokoh-tokoh Sosiologi - khususnya tokoh Postmodern - dan secara tidak langsung menghasilkan aliran Strukturalisme yang kemudian aliran tersebut (Strukturalisme) dikritik dengan alasan-alasan tertentu oleh berbagai tokoh yang kemudian melahirkan aliran baru yaitu Post-Strukturalisme.


Memahami pemikiran Saussure tentang Sistem Tanda akan membantu kita memahami pemikiran tokoh-tokoh Strukturalis dan Post-Strukturalis, dan secara tidak langsung juga akan membantu kita memahami pemikiran-pemikiran tokoh Postmodern (seperti Michel Foucault, Derrida dan Baudrillard) dan juga memahami kondisi Postmodern (Masyarakat Konsumsi, Simulasi, Hiperrealitas). Sistem Tanda Saussurean merupakan dasar utama untuk memahami keseluruhan hal tersebut kedepan nanti, melewati tahap memahami Sistem Tanda Saussure akan berujung kepada kebingungan dalam memahami pembahasan Strukturalisme, Post-Strukturalisme dan Post-Modernisme kedepan.


Dalam tulisan ini, fokus yang dipelajari adalah mengenai Sistem Tanda Saussurean itu sendiri yang nanti berkaitan dan berkesinambungan dengan Post-Strukturalisme dan Post-Modernisme. Jika ingi tahu lebih lanjut tentang Pemikiran Saussure, bisa membaca langsung karyanya yang berjudul Course in General Linguistics (Bisa meminta kepada saya jika ingin mendapatkan E-book nya secara gratis)



Gambar 1 (Bentuk dari Sistem Tanda)

Terdapat 3 konsep dasar dalam Sistem Tanda yang disebutkan oleh Saussure, secara ringkas penjelasan dari 3 konsep itu ialah sebagai berikut :


1. Sign (Tanda), sebuah Sistem Tanda; pola hubungan antara Signifier (Penanda) dan Signified (Petanda); Kesatuan antara Signifier (Penanda) dan Signified (Petanda); kombinasi antara suara/citra/lambang (Signifier) dan konsep/makna/ide (Signified).


2. Signifier (Penanda) atau "yang menandai", adalah sebuah citra, bahasa, suara yang merujuk/merupakan referensi terhadap Signified (Petanda); Aspek material dari bahasa yaitu apa yang dikatakan atau yang didengar dan apa yang ditulis atau dibaca; Bunyi atau tulisan yang memiliki makna.


3. Signified (Petanda) atau "yang ditandai", adalah sebuah makna, ide, konsep yang dirujuk/sumber referensi dari Signifier (Penanda); Gambaran mental/pikiran atau konsep; sumber rujukan/referensi dari bunyi/tulisan.


Dari Gambar 1 (Bentuk dari Sistem Tanda), kita dapat mengetahui bahwa adanya hubungan antara Signifier dan Signified; Penanda dan Petanda; Makna/Ide/Konsep dan Citra/Lambang/Suara. Dalam hal ini, Suatu Signifier (Penanda) dalam kondisi merujuk kepada Signified (Petanda) dan disaat bersamaan suatu Signified (Petanda) merupakan objek referensi dari Signifier (Penanda).



Agar lebih memahami 3 konsep tadi (Sign, Signifier, Signified), bisa dilihat contoh dari Gambar 3 di bawah ini yang menggambarkan Sistem Tanda :


a. Gambar di bagian kiri merupakan Sistem Tanda dari konsep/objek "POHON". Dalam hal ini, kata/suara "pohon" atau kata/suara "tree" merupakan Signifier (Penanda) dari konsep/makna/objek "POHON" yang merupakan Signified (Petanda). Kata/suara dari "pohon"/"tree" merupakan referensi dari konsep/objek "POHON". Keduanya dalam hal ini memiliki hubungan. Secara singkat :


Ketika kita melihat kata "pohon"/"tree" atau mendengar suara yang berbunyi "pohon"/"tree", maka secara langsung kita akan membayangkan konsep/objek "POHON"

b. Gambar di bagian kanan merupakan Sistem Tanda dari objek' "KUCING". Dalam hal ini, kata/suara "kucing" atau kata/suara "cat" merupakan Signifier (Penanda) dari konsep/makna/objek "KUCING" yang merupakan Signified (Petanda). Kata/suara dari "kucing"/"cat" merupakan referensi dari konsep/objek "KUCING". Keduanya dalam hal ini memiliki hubungan. Secara singkat :


Ketika kita melihat kata "kucing"/"cat" atau mendengar suara yang berbunyi "kucing"/"cat", maka secara langsung kita akan membayangkan konsep/objek "KUCING"


Jika sudah memahami Sistem Tanda, Penanda dan Petanda dan perbedaan di antara ketiganya, maka selanjutnya kita memahami tentang hubungan antara Penanda dan Petanda atau hubungan antara Signifier dan Signified.


Setiap bahasa memiliki kata masing-masing (Penanda) untuk mendeskripsikan sebuah makna atau konsep (Petanda). Sebagai contoh jika dalam Bahasa Indonesia kata "pohon" merupakan sebuah Signifier (Penanda) yang merujuk konsep "POHON" yang merupakan Signified (Petanda), berbeda dalam Bahasa Inggris yang mana kata "tree" merupakan sebuah Signifier (Penanda) yang merujuk konsep "POHON" yang merupakan Signified (Petanda).


Intinya, bahwa tidak ada alasan intrinsik/khusus mengapa sebuah kata dipilih untuk menjadi Signifier dari Signified/Penanda dari Petanda (Tidak ada alasan khusus mengapa kata "pohon" dan "tree" digunakan sebagai Penanda untuk merujuk kepada konsep "POHON" yang merupakan Petanda), karena itulah hubungan antara Signifier dan Signified atau Penanda dan Petanda bersifat Arbitrary (sewenang-wenang).


Maka muncul pertanyaan :


Jika hubungan antara Signifier dan Signified bersifat Arbitrary, maka bagaimana sebuah makna dalam Sign ditentukan? Bagaimana bisa kata "pohon" dan "tree" merujuk kepada konsep "POHON"?
Gambar 3. Contoh Kata membentuk Struktur Bahasa

Dalam menjawab pertanyaan tadi, Saussure mengatakan bahwa penentuan makna dalam Sign tidak ditentukan secara positive, melainkan secara differentially.


Artinya bahwa sebuah Sign baru mendapatkan makna berdasarkan perbedaan diantara Sign yang lain.


Di gambar 3, untuk memahami makna dalam 'kata' "pohon", kita perlu mempelajari 'kata' yang lain dan mengetahui bagaimana 'kata' "pohon" berbeda dengan kata yang lain tadi. Untuk memahami 'kata' "pohon", kita perlu memahami bagaimana 'kata' "pohon" berbeda dengan 'kata' "dahan"; 'kata' "tumbuhan"; 'kata' "batang"; dsb. Secara singkat :


Dalam Strukturalisme, keseluruhan Bahasa membentuk sebuah sistem di mana sebuah 'kata' memiliki makna hanya dengan cara membedakan dirinya (kata) dengan 'kata' lain


Pembahasan tentang Sistem Tanda yang telah dijabarkan tadi merupakan sebuah ringkasan dan upaya menjelaskan secara dasar tentang Sistem Tanda, Penanda dan Petanda yang dijelaskan oleh Saussure. Direkomendasikan untuk memahami 3 konsep tadi dari karya Ferdinand de Saussure langsung atau dari pihak lain agar semakin paham dan semakin mengerti demi memudahkan diri untuk memahami pemikiran Post-Strukturalisme dan Post-Modernisme ke depan. Tujuan penulis menulis pembahasan Sistem Tanda Saussure merupakan upaya agar penulis semakin memahami tentang Sistem Tanda Saussure, yang dengan demikian berarti bahwa tulisan penulis ini dianjurkan untuk tidak diyakini 100% kebenarannya, karenanya perlu mempelajari Sistem Tanda Saussure dari pihak yang lain juga dan bukan secara tunggal dari sini saja.


Untuk contoh-contoh dari Sistem Tanda, Signifier dan Signified, akan dijelaskan kembali secara beragam dalam pembahasan mengenai isu-isu sosial maupun politik di tulisan yang lain. Terutama yang berkaitan dengan gaya hidup di era Post-Modernisme.

コメント


Quote

We live in a world where there is more and more information, and less and less meaning

[Jean Baudrillard]

bottom of page